Oke maaf, saya terlalu antusias ya? Ehehehe
Well, hello readers! Have you reached your resolutions
latest year? Ehe.
Ah come on, guys. Saya sedang mencoba berbagai sapaan
baru untuk kalian semua lho. Apa tampak sok akrab ya? Baiklah baiklah, terserah
kalian saja.
***
Saya dan Octavianis sedang duduk di sebuah coffeeshop tempat
kami biasa nongkrong, suasana masih sepi ketika kami datang pukul 19.20
tadi. Semakin malam, tampak muda-mudi berdatangan, lalu kebisingan jalan raya
pun semakin terdengar hingga ke dalam coffeeshop. Terompet pun banyak
dibunyikan di sepanjang jalan oleh entah siapa. Semua orang terlihat menikmati
keramaian menyambut tahun baru. Sedangkan kami hanya duduk berhadapan dengan
laptop masing-masing. Saling menatap seperti pasangan baru seminggu. Terjebak
dalam keromantisan yang ganjal.
Di kampung saya, kembang api dan petasan dinyalakan hingga
memenuhi angkasa pada pukul 00.00 hari pertama Januari 2018. Euforia ini terus
terjadi sampai detik ini. Seharian kemarin di linimasa Twitter ramai dengan
tagar #SelamatTahunBaru2018 , #2017MauAbis , dan berbagai tagar senada. Begitu
pula di linimasa Instagram, platform kaum borjuis itu ramai dengan postingan bestnine
– nya selama setahun kemarin.
Waktu cepat berlalu ya, tampaknya kemarin saya baru saja
ospek kampus. Sekarang sudah mesti ngerjain skripsi aja. 😭 Rasanya seperti baru
kemarin Nokia yang ada senternya jadi hape idaman bangsa, kini sudah
berganti i-Phone X serta jajaran hape android lainnya. Hmmm...banyak yang sudah
berubah, kecuali cinta saya ke kamu. Ehe.
Pemimpin berganti, peraturan berganti, tahun berganti, tapi
hidup saya kok gini-gini aja. Ehehe. Dari hidup yang hanya “gini-gini
aja” inilah saya merasa target yang saya pikirkan dan bayangkan itu harus jadi
“sesuatu yang nyata”. Resolutions need to be action-oriented and reasonable.
New year means ”new” me. So here they are, my resolutions for 2018:
Hidup bertahun-tahun di dunia, tapi rasanya kurang syukur
dan istiqomah dalam beribadah. Wah, poin ini cukup sensitif beberapa bulan
terakhir, sampai-sampai saya bingung bagaimana menulisnya. Karena sebagian
manusia tampaknya hobi sekali mengomentari iman sesamanya hanya berdasarkan
kedangkalan berpikirnya atas “agama” dan Tuhan.
Saya ingin memenuhi kewajiban dan kebutuhan saya sendiri
sebagai muslim. Pelan-pelan, bukan berdasarkan akun-akun religi yang
bersliweran di social media yang doyan marah-marah dan “cukup julid” sebagai
akun religi. Kok lau ngejudge sih,Jak.
Intinya begitu lah ya. Ya gimana sih orang mau memperbaiki
ibadah. Pokoknya begitu.
THIS YEAR MUST BE MY GRADUATION YEAR! YEAAAH!
Seperti halnya mahasiswa normal lainnya, setelah jumpalitan
kuliah, bergelut dengan tugas, hidup terseok-seok sebagai anak kosan, tentunya
saya juga punya keinginan untuk lulus. Biar berhenti menghabiskan duit orang
tua, dan segera menghasilkan duit, serta—klasiknya—mengamalkan ilmu yang telah
saya peroleh selama kuliah.
Soal wisuda dan setelahnya, saya akan perbarui di blog ini
juga.
I’ll struggle to publish great content for my blog. Even
no one reads or no one cares. I just want to write and make it. I took too much
break for publishing my new post dan saya sadar ternyata selama ini blog
saya tidak terurus dengan baik. Bahkan beberapa komentar belum saya terbitkan.
So I decide to be a productive blogger with creative
contents continously.
Sebenarnya, agenda ini sudah ada sejak lama. Tapi ya
begitulah, ketololan saya seringkali membuatnya berantakan. Ketika sudah
kumpul, malah saya pakai jajan sembarangan, kemudian menyesal. Alhasil,
pengeluaran-pengeluaran tak terduga tidak bisa saya atasi. Selain itu, denda
perpustakaan juga tampaknya sering bikin saya misquin kering, sehingga dompet
padat melarat. What was I doing with my life, Ya Rabb. So, now I’m
trying to save money again and use it to survive myself in
whatever situation.
Dibandingkan taking excercise at least twice a week,
makan makanan sehat tampaknya jauh lebih mudah. Ehehe. Burning calories bisa
saya lakukan dengan ngosek wese atau ngepel seluruh bagian rumah. Jadi,
saya mau makan makanan sehat aja dulu, sebab sejauh ini saya hanya fokus untuk
makanan enak atau makanan murah. Kalau di rumah kan sudah pasti enak dan
gratis. Tapi beberapa tahun ini saya nomaden demi menyelesaikan studi. Tidak
ada waktu untuk mencari makanan sehat dan bergizi tinggi. Therefore, I wanna
stay health by eating healthy food instead junk food. I’m going to nurture my
mind, body, and soul. No supplements anymore.
6. Read More Books
instagram.com/zackiaefron |
Tahun lalu saya baca buku yang saya beli tahun sebelumnya.
Bahkan saya jadi sering kena denda perpus, jadi saya mau improve
kebiasaan saya biar nggak sia-sia punya waktu banyak tapi hanya dipakai untuk ‘panjat’
di medsos aja. Tahun ini, saya ingin baca lebih banyak buku, lebih banyak
genre, dan lebih banyak ide.
Barangkali kalian ada yang mau merekomendasikan buku-buku untuk saya baca? I really appreciate you helping me to know other great books for me. 💋
***
New year, new feels, new chance, and new me. Seperti
kata para pujangga, change is really hard. Esprecially trying to be a better
person with new habits and make sure that’s gonna be a great year for myself.
But I’m such a bad kid, I never stop trying to get what I want.
If I failed today, I’ll try again tomorow. Pokoknya saya keras kepala untuk menjadi jauh lebih baik lagi.
Bagaimana dengan resolusi kalian tahun ini? Saya tunggu di
comment section di bawah ya!
9 Comments
Azam atau resolusi yang Zakia canangkan bukanlah hal yang mudah. Namun semoga istiqomah. Ya, rajin ibadah, bisa segera lulus kuliah dan diwisuda, lalu beroleh kerja, hemat, makan makanan sehat, rajin nulis dan baca, dan yang terpenting bisa mewujudkan segala niatan diri.
ReplyDeleteSoal blog, baru kali ini bisa ngeblog lagi setelah bisa terhubung dengan daring. Mungkin sinyal kartu Simpati saya membaik dari segi jaringan. Ayo, semangat ngeblog lagi. Banyak orang yang harus terkendala banyak hal.
Soal baca, hem, mungkin harus pangkas acara main di medsos. Saya gunain medsos untuk sebarin karya. Kadang juga nanggapin status kawan untuk menjalin ilaturahmi. Asal jangan lupa kewajiban saja.
Okay, have a great life!
Keren resolusinya, btw banyak resolusi yang bisa diterapin setiap tahun ya -_-
ReplyDeletesalam kenal, Zakia. Semangat terus ngeblognya. Kalau boleh nyaranin buku yang asik, mungkin Selasa Bersama Morrie (Mitch Albom) bisa jadi pilihan kalau memang kamu belum pernah baca bukunya.
Komen lagi setelah kemarin malam, soalnya yang ini ternyata postingan untuk promo di group Blogger Energy. Mau bahas saving money. Kalau emang sulit simpan uang, napa tak coba cari uang. Bisa ikut lomba nulis atau kirim tulisan ke beragam media. Ai Ghina anak Ipah sobat dalit saya kuliah sambil kerja. Iya, dari tingkat 1. Sekarang sudah 2 setengah tahun kerja di bimbel milik saudara sepupunya. Pulang kuliah langsung ke tempat kerja untuk urus administrasi. Kerap pulang malam hari, makan angin Bandung yang udaranya berpolusi. Sampai sakit TBC dan harus berobat jalan. Ia mah coba hidup sesuai ukuran, mungkin gak bisa jajan mahal ala anak muda gaul, kecuali ditraktir, hehe. Karena Zakia lagi fokus untuk lulus, mungkin bisa cari uang dengan nulis saja. Ai juga lagi sidang. Ambil D3 di LPKIA.
ReplyDeleteSemangat, Zakia!
Resolusi pertama itu sangat bagus. Jujur, itu juga jadi resolusiku dari tahun tahun lalu. Banyak banget godaannya. Hehehe Tapi semoga di tahun 2018 ini semuanya lancar. Semoga dengan usahamu memperbanyak ibadah, kamu bisa cepat menyelesaikan skripsi, wisuda, kerja, menabung, beli buku, dan makan makanan yang sehat. Semangat tahun baru. :)
ReplyDeleteTahun lalu saya sempet nulis resolusi buat tahun baru, tapi kok ya di tengah bulan itu rasanya target semua yang telah dibikin kacau semua. Jadi saya putuskan jangan dulu nulis resolusi.
ReplyDeleteTapi, melihat resolusi ini membuat saya berpikir kalau resolusi saya lalu itu terasa sangat berat juga, yang saya baca ini mungkin lebih ke memperbaiki diri sendiri ya? Jadinya saya ga tau tingkat kesulitannya seperti apa.
Ohiya, btw buku yang saya rekomendasikan "anak rantau" karya Ahmad Fuadi, cocok buat yang merantau. Semoga sukak.
Setiap tahun aku g pernah bikin resolusi. Ikut arus aja.
ReplyDeleteTapi semenjak 2017 kemarin, aku jadi tahu 2018 ini mau apa, punya tujuan apa yang harus dicapai dan dilaksanakan.
Poin pertama yang kamu jelaskan, itu salah satu yang mau aku jalankan, aku merasa kurang dan belum sempurna menjalankan perintah Nya. Kalau yang lain, sudah ada dibenak, nanti sambil jalan dilaksanakan.
Semoga apa yang kamu harapkan di tahun 2018 tercapai ya..
i wish u all d best, hoping that you can pass all the obstacle while doing your thing. mostly semoga Wisudanya tepat waktu. ehheheheh
ReplyDelete2017 dalam soal ngeblog, buruk banget. Hanya bisa nulis 8 postingan saja. Hualah.
ReplyDelete2018, mau nyimpen banyak uang alias ditabung hehehe.
2018, mau banyakin baca buku, biar ngewujud in bikin perpustakaan pribadi suatu saat nanti.
Semoga tahun ini kelar ya kak wisudanya :)
Resolusi yang cukup bagus dan harus tercapai ya, percaya aja satu persatu pasti akan terkabul. Selain berusaha tentu dibarengi berdoa. Begiju juga ditahun kemarin, aku nargetkan wisuda, alhamdulilah terlaksana. Awalnya memang seperti nggak mungkin, tapi perlahan dijalani dengan penuh jungkir balik, begadang dll. Alhamdulilah bisa..
ReplyDeleteDan semoga bisa berbagi waktu antara kesibukan antara ngeblog dan yang lainnya.
Terima kasih sudah menanggapi postingan di atas!