Apa yang terlintas pada benak
kawan-kawan ketika singgah ke Cepu “Kota Minyak”? Kuliner khas, oleh-oleh,
kultur, atau tempat wisatanya? Bagaimana bila singgah lalu menjelajah tempat ngopi di Cepu?
Saya pernah janji pada kawan-kawan untuk menceritakan salah satu kedai kopi favorite saya di kota ini.
Maka, biarkan saya menepati janji saya menceritakan tempat untuk wisata ngopi bagi kawan-kawan yang mendambakan
suasana ngopi yang ajib.
***
Menuju ATAP
|
“Boleh disebut berawal dari omong kosong di tongkrongan jika diingat bagaimana kedai ini akhirnya benar-benar terwujud.” Ujar Rizky, salah satu barista dan owner ATAP.
Kedai kopi yang dibicarakan sejak
tahun 2015 ini awalnya memang hanya mimpi kosong oleh Linda, Rizky, Rio Ahonx dan
satu lagi kawannya yang berdomisili di Jakarta. Sebagai sahabat sepenanggungan
dan kawan seperjuangan, waktu-waktu berat dilewati mereka bersama selama
menjadi pelajar dan merantau di Semarang. Obrolan soal membangun kedai kopi
bersama lambat laun terlupa seiring dengan kesibukan-kesibukan baru mereka.
Pada puncak kesuwungan anak rantau yang hakiki, perbincangan tentang kedai kopi
itu kembali terlintas di benak mereka. Lantas menjadi obrolan yang seru di
setiap pertemuan mereka. Semakin lama semakin serius konsep kedai kopi itu
dibicarakan, meskipun akhirnya satu kawan yang berdomisili di Jakarta tidak
bisa ikut serta. Linda, Rizky dan Rio Ahonk mempersiapkan kedai kopi impian
mereka sedemikian rupa.
Hingga akhirnya setelah melalui proses panjang, Mei 2016 menjadi bulan yang dipilih untuk grand opening kedai kopi mereka di kota ini: Cepu.
ATAP Brew and Fried menjadi nama
kedai kopi yang dipilih oleh Linda dan kawan-kawan. Kedai kopi yang akhirnya
didirikan oleh tiga sekawan ini menjadi salah satu kedai kopi yang wajib
dikunjungi warga Cepu dan sekitarnya. Letaknya cukup strategis untuk dapat
dijangkau oleh siapapun!
***
Mbak Linda dan Mas Rizky tampak
sangat lega dan bahagia ketika menceritakan sedikit sejarah berdirinya ATAP
Brew and Fried. Sambil mencoba mengingat-ingat kenangan penuh canda-tawa mereka
di tempat nongkrong, mereka tersenyum puas telah berhasil mewujudkan salah satu
kedai kopi impian di kota kelahiran mereka yang mulanya hanya omong kosong
tanpa konsep, bahkan hanya guyon
semata.
Kira-kira pukul 17.30 pelanggan
mulai berdatangan, kedai mulai ramai pengunjung, artinya obrolan bersama Mbak
Linda dan Mas Rizky harus segera berakhir karena mereka akan semakin sibuk.
***
Saya duduk di table no.7 sambil
membayangkan sendiri bagaimana “mimpi kosong” yang dibicarakan Mbak Linda dan
Mas Rizky beberapa waktu lalu terwujud tepat di tempat saya biasa menikmati
kopi. Tiba-tiba saya teringat pada ungkapan salah satu penulis fenomenal negeri
ini:
Bermimpilah, karena Tuhan akan memeluk mimpi-mimpi itu.
—Andrea Hirata
Mbak Linda sibuk di dapur, Mas
Rizky cekatan di meja brewernya, Mas Rio Ahonk pun tak jarang datang untuk
mengontrol dan membantu. Selain terwujudnya sebuah mimpi, ada satu hal lagi
yang hadir dalam kedai ini: warna harmonisnya persahabatan.
Lalu, apa saja yang bisa kita nikmati di ATAP Brew and Fried? Simak ulasannya di sini. 💋
4 Comments
Keren juga ya konsepnya, sepertinya bakal betah kalau ada disitu..
ReplyDeleteTapi kurang nih, Teh. Foto-fotonya, aku jadi lebih penasaran dalamnya lagi seperti apa..he
Istilahnya sama dengan roftop cafe gitu ya... Sukses untuk Rio Ahonx, Linda, dan Rizky. Semoga semangat mewujudkan mimpi bisa tertular untuk mereka yang juga bermimpi untuk memiliki usaha.
ReplyDeleteSengaja ini ceritanya dipotong, saya udah nungguin bagian story of menu dan kopi kopi beserta filosofinya :D.. eh ternyata bersambung. Liputannya lengkap juga ya. Jadi berasa tulisannya punya bobot. Ga cuma ulasan kopi dan kedainya. Nice. Fotonya kalo boleh dibanyakin.. pengen liat lebih banyak interiornya seperti apa.
ReplyDeleteIii). Տearch engine markеting é a cchave para alcançar esse objetivo.
ReplyDeleteTerima kasih sudah menanggapi postingan di atas!